rifanisa nurul fitria
Alkisah,

pada sekeping Agustus bertahun-tahun yang lewat,

Kotak pandora terbuka



Lalu, berterbanganlah semua

yang hitam, yang putih...

Menjadi kelabu udara,

membuat sesak, tersedak..



Hari ini,

Masih dari tempat yang sama seperti tahun-tahun yang lewat,

masih dari pesisir yang sama tempat

matahari terbenam,

masih dari negeri yang sama,

Kupu-kupu hitam putih,

masih saja...



Pada setiap gerimis,

menitipkan cerita yang tak pernah usai,

tak pernah sampai...



Entah, mungkin ada

kepakan paradoks di sepasang sayapnya

yang membuat rintik-rintik hujan 

ragu mengantarkan,

sedang tanya-jawab di bumi pijakan

semakin lembab mengusang



Harus tiba saatnya

Kupu-kupu Hitam Putih

terbangun dan benar-benar terjaga

dan benar-benar sadar



Ia harus pergi

membereskan yang luluh-lantak,

Mengumpulkan yang terserak dan terlewatkan

hari-hari kemarin



Ia harus pergi

saat langit jingga, merah saga

Menyusuri jalan sunyi al wafa untuk sebuah

metamorfosa



Agar tak ada lagi kupu-kupu hilang warna...

0 Responses

Posting Komentar